A. Pengantar
Keanekaragaman hayati adalah suatu keragaman yang didasarkan pada bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna tubuh, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, cara bereproduksi, cara makan, dan jenis makanan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi karena adanya beberapa pengaruh dari beberapa faktor, diantaranya karena pengaruh faktor keturunan (genetika) dan faktor lingkungan sekitar tempat tinggal.
B. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Ada tiga tujuan pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Mempermudah mempelajari makhluk hidup.
2. Mempermudah pengenalan mahkluk hidup.
3. Mempermudah dalam penyusunan hubungan kekerabatan.
Ada tiga tahapan yang dibutuhkan dalam pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Identifikasi atau berdasarkan sifat-sifat mahkluk hidup.
2. Pengelompokan berdasarkan ciri-ciri.
3. Pemberian nama takson pada mahkluk hidup.
Beberapa dasar yang digunakan dalam pengklasifikasian mahkluk hidup.
1. Morfologi
2. Fisiologi
3. Anatomi
4. Genetika
5. Biokimia
Berikut ini urutan tingkatan takson pada makhluk hidup.
Keanekaragaman hayati adalah suatu keragaman yang didasarkan pada bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna tubuh, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, cara bereproduksi, cara makan, dan jenis makanan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi karena adanya beberapa pengaruh dari beberapa faktor, diantaranya karena pengaruh faktor keturunan (genetika) dan faktor lingkungan sekitar tempat tinggal.
B. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Ada tiga tujuan pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Mempermudah mempelajari makhluk hidup.
2. Mempermudah pengenalan mahkluk hidup.
3. Mempermudah dalam penyusunan hubungan kekerabatan.
Ada tiga tahapan yang dibutuhkan dalam pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Identifikasi atau berdasarkan sifat-sifat mahkluk hidup.
2. Pengelompokan berdasarkan ciri-ciri.
3. Pemberian nama takson pada mahkluk hidup.
Beberapa dasar yang digunakan dalam pengklasifikasian mahkluk hidup.
1. Morfologi
2. Fisiologi
3. Anatomi
4. Genetika
5. Biokimia
Berikut ini urutan tingkatan takson pada makhluk hidup.
Pada HEWAN:
KINGDOM – FILUM – KELAS – ORDO – FAMILI – GENUS – SPESIES
Pada TUMBUHAN:
KINGDOM – DIVISI – KELAS - ORDO – FAMILI – GENUS - SPESIES
Berikut ini tabel yang menjelaskan taksonomi pada makhluk hidup.
Nama Takson | Tanda dan Ciri Makhluk Hidup | Urutan Takson |
Animalia | Heterotrof dan tidak berklorofil. Contoh: serangga, siput, bintang laut, cacing, ular, ikan, dan anjing. | Kingdom |
Chordata | Memiliki tulang punggung. Contoh: reptil, amfibi, burung, dan ikan. | Filum |
Mammalia | Memiliki rambut dan kelenjar mamae. Contoh: anjing, paus dan tikus. | Kelas |
Primata | Memiliki ukuran otak yang besar dan ibu jari bisa ditekuk. Contoh: kera simpanse, monyet, gorila, dan babon. | Ordo |
Hominidae | Memiliki ekor dan tubuh tegak. Contoh: manusia dan manusia purba. | Famili |
Homo | Yang bertahan hidup meskipun anggota lainnya dari genus ini pernah hidup di masa lalu. Contoh: homo erectus. | Genus |
Homo Sapiens | Makhluk hidup yang telah sangat sempurna. Contoh: manusia. | Spesies |
Dengan makin berkembangnya sistem pengklasifikasian makhluk hidup, beberapa ahli taksonomi melakukan pengelompokan makhluk hidup atas beberapa kingdom.
1. Sistem dua kingdom
a. Plantae
b. Animalia
Plantae | Animalia |
Berdasarkan tumbuhan yang mengandung cellulose yang dapat memberikan kekuatan | Hewan yang mampu bergerak dengan bagian yang berfungsi sebagai alat gerak |
Tumbuhan yang hampir semuanya mengandung pigmen zat hijau (berklorofil) | Hewan yang tidak memiliki zat hijau (tidak berklorofil) |
Tumbuhan yang mampu membuat makanan sendiri | Tidak mampu membuat makanan sendiri (makan dari tumbuhan atau hewan lain) |
2. Sistem tiga kingdom
a. Fungi
b. Plantae
c. Animalia
3. Sistem empat kingdom
a. Monera
b. Fungi
c. Plantae
d. Animalia
4. Sistem lima kingdom
a. Monera
b. Protista
c. Fungi
d. Plantae
e. Animalia
5. Sistem enam kingdom
a. Virus
b. Monera
c. Protista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
Setelah identifikasi, setiap mahkluk hidup diberi atau memerlukan nama yang dapat berlaku secara menyeluruh. Penggunaan nama tersebut dikenal dengan nama ilmiah atau dalam bidang biologi dikenal dengan tata nama binomial.
Nama kelompok suatu individu dalam suatu spesies terdiri atas dua kata yang tunggal. Kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan nama kedua menunjukkan spesies.
Kaidah dalam penulisan tata nama setiap jenis makhluk hidup sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa Latin atau bahasa Yunani yang telah dilatinkan.
2. Nama genus harus selalu diawali huruf kapital, sedangkan nama spesies ditulis dengan huruf kecil.
3. Nama spesies ditandai dengan dua garis bawah yang terpisah/terputus atau ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
Phaseolus vulgaris atau Phaseoulus vulgaris (kacang buncis)
Raflesia arnoldi atau Raflesia arnoldi (bunga raflesia)
Lilium canadense atau Lilium canadense (bunga lili)
Source: S, Sinta Purnama & Zakrinal.2009.Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo
0 comments:
Post a Comment