EVOLUSI

                Evolusi adalah perubahan genotipe pada suatu kelompok populasi yang berlangsung secara perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang lama.

                Teori evolusi Lamarck menyebutkan bahwa perubahan sifat dapat diwariskan. Organ yang mengalami perubahan akan berkembang makin sempurna jika terus-menerus dipakai. Sebaliknya, jika organ yang jarang dipakai akan mengalami perkembangan yang menurun dan lama-kelamaan akhirnya rudiment. Teori dari Lamarck ini salah setelah Weisman mengadakan eksperimen untuk membuktikan teori tersebut.

                Teori Charles Darwin menyatakan bahwa spesies sekarang merupakan turunan dari spesies sebelumnya dan evolusi terjadi melalui selksi alam serta adaptasi.

                Charles Darwin mengkaji burung finch di kepulauan Galapagos karena di sana terdapat 14 spesies burung yang memilki kekerabatan dekat antara jenis satu dengan lainnya. Perbedaan pada burung finch dilihat dari bentuk paruh yang menandakan jenis makanan yang mereka makan. Berdasarkan bentuk paruh, burung finch dapat dibedakan atas:

1.       Burung pemakan biji-bijian (paruh besar),

2.       Burung pemakan serangga (paruh kecil), dan

2.       Seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptasi

B.      B. Petunjuk Evolusi

1.       Fosil

        Merupakan sisa tubuh makhluk hidup yang teah membatu. Berdasarkan jenisnya, fosil dibedakan atas fosil biologis dan fosil sisa. Contoh penggunaan fosil seperti pada fosil kuda. Kuda dapat menggambarkan perubahan yang lengkap sejak:

        Hyrachoterium – Mesohippus – Mercyhippus – Pliohippus – Equus (kuda modern)

2.       Perbandingan morfologi

        Merupakan perbandingan pada struktur bentuk tubuh makhluk hidup. Homologi merupakan persamaan pada struktur bentuk suatu bagian tubuh, tetapi memiliki suatu fungsi yang berbeda dari satu keturunan yang sama. Analogi adalah pengertian sebaliknya, yaitu memiliki kesamaan pada struktur dan fungsi, tetapi bentuk dan asal dari hewan yang berbeda, dan tentu saja berasal dari keturunan yang berbeda pula.

3.       Perbandingan embriologi

        Contohnya pada perkembangan awal embrio yang terjadi pada hewan vertebrata. Berdasarkan tempat terjadinya evolusi, ada dua mekanisme, yaitu tidak terjadi di dalamsuatu individu dan terjadi di dalam suatu populasi. Populasi merupakan tempat terjadinya evolusi yang merupakan bagian terkecil yang dapat berevolusi.

        Pada proses evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Frekuensi gen dalam populasi dikatakan seimbang jika perbandingan antara genotipe dalam suatu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi. Bila keadaan itu terjadi, berlaku hukum Hardy Weinberg. Selain itu, frekuensi ada dalam keadaan seimbang jika:

1.       Tidak terjadi mutasi

2.       Tidak terjadi migrasi

3.       Tidak terjadi seleksi

4.       Terjadi perkawinan acak

5.       Harus dalam populasi yang besar

Dalam hukum Hardy Weinberg, untuk mencari frekuensi alel yang belum diketahui dapat menggunakan rumus p + q = 1 maka p= 1 – q dan q= 1 – p, sedangkan untuk mencari total frekuensi genotipe digunakan rumus p2 + 2pq + q2 = 1.

Terbentunya spesies baru dapat terjadi karena beberapa faktor yang memengaruhi, seperti isolasi waktu, isolasi geografi, mutasi kromosom, dan domestikasi.

Berikut beberapa bukti adanya evolusi.

1.       Ditemukannya berbagai fosil dari berbagai lapisan bumi yang menunjukkan perubahan secara bertahap.

2.       Adanya variasi antara satu individu dengan yang lain dalam satu keturunan.

3.       Adanya homologi pada organ sistem makhuk hidup.

4.       Adanya pengaruh penyebaran geografis.

Source: S, Sinta Purnama & Zakrinal.2009.Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo